Pada pukul 19.00 akan di adakan pesta di rumah Yeyen. Ia menghubungi sahabatnya untuk datang ke pestanya. Ia berharap sahabatnya akan datang.
Yeyen : Hei teman-teman, nanti malam jangan lupa datang ke pestaku! Yah, walaupun hanya pesta
kecil-kecillan (sambil menelepon)
Semua : Okey
Mereka datang mengenakan gaun yang mewah, kalung yang menghiasi lehar, anting-anting yang menari-menari, gelang yang mengililingi tangan dan sepatu yang memperindah kaki. Mereka tampak cantik bagaikan bidadari datang dari surga. Senyuman kebahagian selalu hadir dalam pesta tersebut, canda tawa tak lupa ikut serta. Pesta ini merupakan kebahagian bagi para sahabat ini. Banyak yang dilakukan pesta ini seperti karauke, menari, dsb. Akan tetapi, terasa ada yang kurang ternyata lisa belum ada di pesta ini. Tak lama kemudian terdengar suara ketukkan pintu “tok...tok...tok...”
Lisa: Yen, maaf aku terlambat karena di jalan sangat macet
Yeyen: Nda apa-apa kok lisa, santai aja ini kan pesta untuk kita
Lisa: Yen kenapa yang datang hanya sedikit orang?
Yenyen: Karena pesta ini hanya untuk sahabatku. Ayo masuk!
Loli: (mendengarkan suara merdunya melalui karauke)
Epi dan Ratih: (memperlihatkan keahlian dalam menari)
Anisa dan Helena: (bercakap-cakap membicarakan hal-hal yang menyenangkan sambil makan kue yang lezat)
Yenyen: (mengambil minuman dan duduk di sebelah helena)
Helena: Hai lisa, kenapa baru datang?
Lisa: Karena tadi di jalan sangat macet (wajah rasa bersalah menghiasinya, ia pun mengambil tempat duduk yang terdekat)
Epi: eh, ternyata lisa sudah datang yah! (mencari tempat duduk terdekat diikuti Ratih dan Loli)
Lisa: ya begitulah
Yeyen: Aku senang sekali kalian bisa datang ke pestaku!
Ratih: Bukan hanya kamu yang senang tapi, kami semua senang bisa datang dan pesta ini sangat mengasikkan. Pokoknya pesta ini sangat wow! Kalian setuju kan?
Semua: Setuju (serentak)
Loli: Teman-teman, kita kan BBF atau BEST FRIEND FOREVER yang berarti kita akan selalu bersama selamanya.
Anisa: Iya betul kata Loli karena, BEST FRIEND FOREVER dalam kamus bahasa inggris itu artinya teman terbaik selamanya. Definisi teman dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah kawan, sahabat dekat,handai, orang yang berjalan bersama-sama, tempat untuk bercakap-cakap, terbaik artinya paling baik sedangkan, selamanya artinya selalu. Jadi, kita akan menjadi teman yang paling baik untuk selamanya sampai akhir hayat.
Semua: hahahahahaha...nisa...nisa... (mengeleng-geleng kepala)
Helena: Kalian dengar nggak ada suara ? (raut wajah yang binggung)
Semua: (saling bertatap muka dan tak mengerti)
TING....TING......TING..................
Suara alarm yang merdu membangunkan ketujuh sahabat dari alam mimpi.
Ratih : (terkejut dan jatuh dari kursih)
Yeyen: (menguap dan bingung mencari jam weker)
Lisa: (menguap dan berbalik)
Anisa: rumus bilangan deret arimatika ialah n/2(2a+(n-1)b) (kepala ke bentur di atas meja dan mengucapkan kata gak jelas)
Loli: (menguap sambil mengucek mata)
Helena: (berbalik sambil mencari jam weker)
Pagi itu epi terbangun oleh suara deringan telepon dari pacarnya .
Epi : (menguap sambil mencari handphone lalu mengangkatnya)
Ian: Pagi sayang!
Epi: Pagi juga sayang!
Ian: Loh suaranya kok kayak baru bangun tidur
Epi: iya aku baru bangun tidur sayang, Hahahaha
Ian: Terus apa tadi malam tidurnya nyeyak?
Epi: iya, tadi malam sih aku tidur nyeyek tapi aku mimpi sangat aneh sayang. Aku sedih banget bisa mimpi aneh!
Ian: Mimpi kan hanya bunga tidur. Jadi, nggak usah dipikirin nanti sayangku sakit mikirim terus. Lebih baik sayangku pergi mandi dulu nanti kita sambung lagi
Epi: Iya deh (merajuk sambil manyun)
Ian: Bye.... I LOVE U.....
Epi: Bye..... I LOVE U TOO... (Memutuskan sambungan telepon)
Mereka terkejut ketika melihat jam menunjukkan pukul 10:30 dengan secepat kilat mereka bergegas pergi ke tempat Persingahan Kasih Bunda. Tempat Persingahan Kasih Bunda adalah tempat di mana mereka akan mengerjakan artikel tugas kuliah mereka. Anisa, Helena, dan Lisa serius mengerjakan artikel tersebut akan tetapi, Epi, Loli, Ratih dan Yeyen hanya sibuk bercakap-cakap tentang artis yang memimbulkan keributan. Hal tersebut membuat Lisa kesal.
Lisa: Kalian bisa nggak diam sedikit! Nggak lihat kita lagi membuat artikel jadinya, kita nggak bisa konsentrasi karena kalian ribut sih!
Ratih: Mulut-mulut kita terserah kita dong, mau diam atau ribut!
Lisa: Aku bersyukur itu mulut kalian bukan mulut aku. Klau aku sih amit-amit aja punya mulut kayak kalian!
Ratih: Eh, ka...
Bu Jaksa: Kalian di sana diam jangan membuat keributan di sini cepat kalian keluar sekarang! ( mata melotot)
Semua : Maaf bu (keluar dari rumah Persingahan)
Ratih : Ini semua salahnya kamu Lisa! Coba tadi kamu nggak cari ribut dengan kita. Jadinya, kita semua nggak akan di usir dari dalam sana
Lisa: Kamu nyadar dong! Kalau kalian tadi nggak birisik dan bisa diam ini semua tidak akan pernah terjadi!
Helena: ba stts
Epi: Hellow sekarang kamu salahin kita gitu?
Lisa: Hellow kalian nggak punya kaca ya. Ngaca dong kalau kalian tuh yang salah!
Yeyen: Oh... Sekarang kamu berani sama kita?
Lisa: Kita nggak pernah takut sama anak mami kayak kalian
Ratih: Ap...pa.. yang kamu bilang tadi?
Lisa: Kita nggak pernah takut sama anak mami kayak kalian
Ratih: Kamu jangan sembarangan ngomom! Dasar anak kuper, lusu, deso,dan nggak level kayak kalian tuh hanya cocok di benua artatika sana!
Yeyen, Epi, Ratih: hahahahaha
Loli: (menggeleng kepala)
Anisa: Semuanya tolong jangan berantem dan berdebat seperti ini. Karena kata buku yang pernah saya baca berantem dan berdebat tidak bisa menyelesaikan suatu masalah. Untuk menyelesaikan suatu masalah harus dibicarakan dengan kepala dingin. Kalau kalian lagi panas percuma karena tidak bisa menyelesaikan apa-apa han..
Ratih: Hei kamu kutu buku diam saja, jangan sok tahu! Emangnya dengan bukumu itu kamu bisa tahu segalanya!
Anisa: Maaf
Lisa: Kamu jangan minta maaf sama dia. Kamu tuh tidak salah sama sekali.
Ratih: Apa katamu dia nggak salah. Hahhaha. Tentu, dia bersalah karena sok tahu masalah kita
Lisa: seharusnya kamu dengar apa kata anisa dan sadar kalau kamu tuh salah
Nenek tua memengang cakul dan memakai topi menghampiri kami.
Nenek: cu..cu... jangan berantem cu!
Epi: Nenek, lebih baik pergi sana!
Anisa: Kata buku yang pernah ku baca kita sebagai anak mudah harus menghormati orang yang lebih tua.
Loli: Untuk kali ini aku setuju sama anisa. Jadi, kita semua harus menghormati nenek ini!
Nenek: Cu kalian nggak boleh berkelahi terus , Kalian harus ada kebersamaan karena banyak manfaat dari kebersamaan tersebut dan kalian akan merasakan kebersamaan itu di suatu tempat.
Sehelai kertas terjatuh
Loli: Nek kertasnya jatuh!
Nenek: (berjalan terus tana berbalik ke belakang)
Ratih: Itu kertas apa?
Loli: Aku juga nggak tau
Yeyen: Loli ayo buka buat penasaran saja!
Loli : (membuka sehelai kertas tersebut) ternyata ini peta yang menunjukkan arah ke mata air
Epi : Mungkin ini ada kaitannya dengan perkataan nenek tadi?
Loli : Aku juga nggak tahu pasti
Ratih : Daripada binggung lebih baik kita pergi ke arah yang di tunjukkan peta ini.
Epi, Loli, Yeyen: setuju (berjalan mengikuti arah peta)
Ratih: (berjalan mengikuti arah peta)
Anisa : (maju mengikuti mereka)
Lisa: Apa yang ingin kamu lakukan? (memengan pundak anisa dari belakang)
Anisa: Aku penasaran dengan peta tersebut. Jadi, aku ingin mengikuti mereka
Lisa : Mereka nggak bakalan berhasil karena, mereka hanya anak mami pasti nggak akan tahan ada di dalam hutan
Anisa : Aku tidak perduli. Jadi kalian mau ikut juga atau mau tinggal di sini?
Helena : Aku akan ikut
Lisa : karena kalian ikut aku juga akan pergi
Helena : (berstatus)
Yeyen : Tunggu sebentar! Kalian nggak merasa kalau kita nggak di ikuti
Yeyen, Loli, Epi, Ratih : (menengok ke belakang)
Lisa, Anisa, Helena : (bersembunyi di balik pohon)
Epi : Mungkin Cuma perasan kamu yeyen
Loli : Ayo kita lanjutin perjalanan
Ratih : (sementara diperjalanan) iuuw , ini tempat apaan sih, banyak nyamuknya
Yenyen: Iya bener, tempat apaan nih, jorok, kotor, ayo kita balik aja!
Lisa: (dibalik pohon) Itu kan aku bilang mereka tuh nggak akan berhasil sampai di mata air!
Loli: Kita lanjutin aja perjalanannya ini kan sudah setengah jalan masa kita menyerah! Dan kalian semua pasti masih penasaran dengan kata-kata nenek tadi ?
Helena: (dibalik pohon) Lisa coba kamu lihat ke sana!
Lisa: (berbalik melihat ke arah mereka)
Anisa: Kata buku jangan melihat dari sampulnya. Itu kan pasti mereka bisa!
Ratih : Iuw kok serem banget tempat ini! (melompat-melompat lalu terjatuh)
Yenyen: Awas Ratih!
Ratih : (tergelincir ke jurang) tolong!tolong! Tolong aku!
Epi : Aduh...gi..mana.. nih...gimana....bagaimana kita menolong ratih ? (Panik)
Loli: Udah jangan dulu panik! Ayo kita cari bantuan!
Yenyen: Ini di hutan nggak ada orang yang bisa membantu kita di sini!
Helena : Anisa, Lisa coba kalian lihat ke sana!
Anisa,Lisa,Helena: (berlari menuju kepada ratih)
Lisa: Ayo sini Ratih pengan tanga aku!
Ratih: Apaan anak ini, nggak level banget deh! (dalam hati)
Helena: Ayo lah Ratih, saat-saat seperti ini nggak usah dulu pikirin masalah kalian!
Lisa: Cepat kamu raih tangan kami! Kamu nggak mau kan mati kan!
Anisa: Benar Ratih, Kata buku di saat kita mengalami suatu musibah, kita harus saling membantu walaupun kita bermusuhan. Jadi, ayo pengan tangan kami!
Ratih : sok tau aja anak-anak ini! Tapi aku juga belum mau mati aku kan belum diwisudah ! ya, udah deh aku terimah bantuan mereka (kata dalam hati)
Lisa : Ayo cepat Ratih!
Ratih (meraih tangan lisa, helena, dan anisa)
Epi: kamu nggak apa-apa kan Ratih?
Ratih: Auw sakit banget! Hihihihi (menahan kesakitan)
Loli : Sini aku bantu!
Yenyen:Tunggu..tunggu... kok kalian ada di sini sih?
Epi: Jangan-jangan kalian ikuti kita ya!
Helena: hehehhehe
Lisa: Bdw, Kamu nggak ngucapin terima kasih ke kita?
Ratih : Aduh.... gimana nih masa aku harus berterima kasih kepada orang-orang nggak level! (kata dalam hati)
Lisa: Kamu tuh jadi orang nggak tahu ucapkan terima kasih, dasar anak manja!
Epi: kok kamu hanya diam sih Ratih!
Loli: Udah...udah....sebelum kalian ribut sebaiknya kita lanjutin perjalanan!
Semua: (melanjuti perjalanan)
Ketujuh sahabat itu pun melanjuti perjalanan ke mata air. Setiap perjalanan mereka selalu mengalami berbagai masalah. Terutama Epi, Ratih, Loli dan Yenyen akan tetapi, mereka selalu di tolong oleh Anisa, Lisa, dan Helena. Mereka masih binggun mengapa orang yang mereka selalu hina mau menolong mereka tanpa balasan. Seribu jalan Yang mereka lalui menuju mata air, tak terasa mereka telah dekat mata air.
Yenyen : Suara apaan nih?
Helena : Seperti suara air
Anisa : Semuanya coba lihat ke sini!
Epi : Apa ini?
Anisa : Kata buku yang pernah aku baca ini adalah bambu yang mengalirkan air dari mata air. Coba kalian lihat airnya sangat bersih.
Yenyen: Itu artinya...........
Semua: mata air sudah dekat (berlari menuju mata air)
Akhirnya seribu perjuangan yang mereka raih untuk menuju mata air itu tidak sia-sia. Tanpa mereka sadari, mereka telah berhasil bekerja sama satu sama lain.
Ratih : Wow... Indah sekali........
Yenyen : Airnya bersih sekali!
Anisa : Kata buk yang pernah aku baca Mata air adalah suatu titik di mana air tanah mengalir keluar dari permukaan tanah, yang berarti dengan sendirinya adalah suatu tempat di mana permukaan muka air tanah (akuifer) bertemu dengan permukaan tanah. Bergantung dengan asupan sumber air seperti hujan atau lelehan salju yang menembus bumi, sebuah mata air bersifat ephemeral (intermiten atau kadang-kadang) atau perennial (terus-menerus).
Epi: coba kalian lihat di sini tidak ada apa-apa selain air dan pohon. Kita datang ke sini untuk mencari tahu apa maksud nenek tadi tapi, di sini nggak ada apa-apa! Percuma kan kita datang jauh-jauh datang ke sini!
Mengigat kejadian nenek tadi
#Nenek : kalian akan merasakan kebersamaan itu di suatu tempat.#
Loli : Apa kalian nggak sadar perkataan nenek tentang kita akan merasakan kebersamaan di suatu tempat!
Semua : (merenung)
Nenek : Cucu akhirnya kalian berhasil menciptakan suatu kebersamaan
Semua : (saling bertatap muka dengan tak mengerti)
Nenek: Apa kalian tak sadar dari perjalanan yang kalian lakukan agar bisa tiba di tempat ini. Perjalanan kalian pasti mengalami berbagai rintangan dan tanpa kalian tahu , kalian bisa melupakan permasalahan, ego kalian masing-masing dan saling membantu satu sama lain. di (lalu nenek berjalan meninggalkan bekas kebinggungan di antara mereka)
Ratih : Eh., Kalian jangan harap kita akan mengucapkan terima kasih kepada kalian!
Lisa : Kami juga nggak butuh ucapan terima kasih dari kalian!
Mereka pun berpisah dari tempat itu
6 bulan kemudian
Di sebuah kafe terkumpul empat sahabat yang sedang menikmati minuman dan sambil bercakap-cakap.
Ratih : kalian masih ingat kejadian 6 bulan lalu ?
Loli: Tentu saja, waktu kita ke hutan dan bertemu sih nenek kan?
Epi: Ooo, iya aku ingat!
Yenyen: Setelah di pikir-pikir ada benarnya juga kata nenek itu bahwa kebersamaan itu banyak manfaatnya.
Rathy: iya, aku rasa bersalah selama ini kepada mereka karena aku sering kasar sama mereka padahal mereka orang yang baik.
Loli: ayo kita minta maaf kepada mereka
Epi: Bagaimana caranya ? sedangkan kita tidak tau dimana mereka sekarang.
Yenyen: kita tulis saja di secarik kertas ini.
Loli: benar, kita berempat tulis isi hati kita di secarik kertas ini.
Mereka berempat menulis rasa penyesalan yang mereka perbuat selama ini kepada Anisa,Helena dan Lisa. Seteleh itu mereka pergi dari cafe itu .
Rathy: percuma kita tulis permintaan maaf kita ini karena kita tidak tau mereka ada dimana, dan mereka pun tak akan tau. ( berjalan sambil mengucak secarik kertas itu dan membuangnya)
Epi: ayo kita pergi!
Helena,Anisa dan lisa berjalan sambil bercakap-cakap , Helena tersandung dan dia menemukan secarik ketas yang terkucak dan ia pun penasaran dengan kertas itu.
Helena : Coba kalian lihat ini.
Lisa : apa helena?
Helena : ini secarik kertas yang terkucak yang aku temukan saat aku tersandung.
Anisa: sini aku yang baca,
Untuk : Anisa, Helena, dan Anisa
Tuhan, tolong sampaikan pada mereka, bahwa aku ingin meminta maaf. sampaikan pada mereka, bahwa apapun yang aku lakukan pada mereka, yang membuat mereka merasa tersakiti, aku ingin meminta maaf pada mereka.
Yenyen
Teringat akan kesalahan ku yang lalu dan tak sengaja kepada kalian, sehingga membuat kalian terluka. Mohon maafkan aku.
Loli
Mungkin ku memang tak tau apa salahku.
Mungkin juga ku memang tak menyadari bahwa ku salah pada kalian.
Atau mungkin ku memang tak mengerti tentang apa yang telah aku lakukan kepada kalian.
Tapi ku minta maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian.
Mungkin aku bagaikan seseorang yang dapat melihat semut di lautan, tetapi tak dapat melihat gajah di pelupuk mata.
Epi
Ku termenung mengingat kembali kesalahanku yang lalu, dalam hati kecil ini ada secercah penyesalan yang tak berkesudahan. Apakah kalian mau menerima kata sederhana sebagai wujud penyesalanku ini.Kuharap kalian mau MAAFIN aku.
Ratih
Lisa : Selama ini aku hanya tahu mereka hanya lah anak manja yang kasar tapi, tak tahu hati mereka sangat lebih. Aku sama sekali tak menyangka kalau mereka bisa berpikir begitu.
Anisa : Seperti kata pepata lain di lidah, lain di hati.
Helena : Aku yakin jawaban kalian sama seperti di pikiranku.
L,A,H: (berhadapan dan menunjukkan seulas senyum)
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar